Senin, 14 November 2011

Paksaan? Ternyata juga perlu

Paksaan? Bagi semua orang paksaan itu tidak menyenangkan. Namun, terkadang kita harus dipaksa. Dipaksa untuk bisa melakukan sesuatu yang tidak biasa kita lakukan, bahkan (yang kita rasa) diluar kemampuan kita. Kita dipaksa untuk keluar dari zona nyaman yang selama ini melingkupi diri kita. Dipaksa untuk mengerahkan segenap potensi yang kita miliki. Bila memang ‘paksaan’ itu untuk hal-hal yang baik, sesungguhnya bisa jadi ini adalah cara Tuhan mendidik kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Gini, share aja. dulu waktu aku eSeMPe, hahahaha... aku tuh terkenal lumayan pintar and ga' bisa olahraga... Aku gak bisa olahraga tuh karena postur tubuhku tidak mendukung minatku. Sering kali aku terkena pengulangan nilai di olahraga karena standartku hampir selalu dibawah SKBM, yang aku ingat itu, basket, lompat jauh, lari, dan kawan kawannya...

Dan yang membuat aku Frustasi, adalah tes akhir buat olahraga. Tesnya itu lari kurang lebih sejauh 3,4Km (kalau gak salah), buset dah.... Gak habis pikir gimana ini aku bisa tuntas dan waktu buat tuntas harus kurang dari 1 jam. Ya gimana lagi deh, aku udah langsung tanya kalau tidak tuntas gimana... hahahaha, tapi aku lupa dijawab apa.

Hari test tersebut datang juga, menurut perjanjian jam 6 pagi harus sudah sampai di sekolah dan yang telat boleh menyusul dengan tambahan waktu yang sama dengan total waktu dia terlambat sehingga total tetap 1 jam. Lalu kami semua berangkat menuju pos pos yang telah disediakan untuk mendapat tanda tangan. Singkat cerita aku hampir sampai di pos pertama, eh tiba-tiba ada seorang temanku dari belakang menyusulku, dia tadi telat. Buset dah... Dia telat cukup lama dan masih bisa menyusulku... :I

Setelah berjuang berebut tanda tangan... ui sadih banget ya? Aku langsung melanjutkannya. Nafasku udah ngos-ngosan dan paru-paruku serasa pecah, berat buat bernafas, energi udah habis dan yang tersisa dariku hanyalah semangatku. Ternyata bukan hanya aku yang demikian, banyak juga teman-temanku yang seperti aku, tapi yang membuatku kaget dia itu bisa dibilang memiliki postur tubuh yang lebih mendukung dibanding aku, hahahahaha

Beberapa menit kemudian sampai deh di sekolah. Dan diantara cowok-cowok, bukan aku yang mendapat waktu terlama... keren dan waktuku adalah 45 menit kalau tidak salah, memang ada temanku yang hanya membutuhkan waktu 10 menitan. Gak papa yang penting tuntas dulu.

Dan kamipun pulang untuk ganti baju dan sebagainya dan setelah itu test menggambar di sekolah. Gitu pengalamanku, pengalaman yang cukup keras dan memiliki arti untukku agar aku tak pernah menyerah pada keadaanku. ada satu kata di buku bimbingan konseling SMA ku. Gini katanya " Orang-orang hebat sebenarnya hanyalah orang-orang biasa yang memiliki tekat yang luar biasa. Saat orang-orang di sekeliling kita menyerah dan mundur, kertakkan gigimu dan cobalah untuk menggali sedikit lebih dalam, sukses diraih dan dipertahankan oleh mereka yang terus mencoba. Majulah, dan akuilah, hari ini kamu mungkin belum mencapai apa yang kau inginkan, harapkan dan imipikan. Salah satu kunci untuk mendapat impianmu adalah sebuah tekat untuk tidak pernah menyerah. " karena itu yang dapat aku katakan hanyalah seperti lagu bondan and fade 2 black, pantang menyerah. Dan biarkanlah sukses yang membuntutimu dari belakang. Kalau aku bisa, kenapa engkau tidak? Dan Ingat agar paksa diri anda melampaui apa yang anda pikirkan... :)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates