PARA ilmuwan dari University of Western Australian menjajal pengalaman baru sebagai desainer mode. Karya pertama mereka ialah busana dari minuman anggur merah.
Pimpinan tim peneliti Bioalloy, Gary Cass, berkolaborasi dengan seniman Donna Franklin untuk menciptakan koleksi busana wanita yang terbuat dari wine yang difermentasikan.
Proses fermentasi menggunakan bakteri khusus sehingga menghasilkan bahan seperti kain yang tipis. Material busana yang mereka hasilkan seperti kain yang tak perlu lagi dikelim agar pinggiran busana tetap rapi.
“Dengan menggabungkan seni dan sains, serta temuan baru, kami bertujuan untuk memproduksi bahan garmen dari fermentasi bakteri yang membentuk busana tanpa harus dijahit sedikitpun,” tutur Cass, seperti dikutip Daily Mail, Selasa 12 Juni.
Bakteri acetobacter dimasukkan dalam tong anggur untuk mengubah anggur menjadi seperti cuka dengan permukaan berbuih. Setelah didiamkan dan agak mengental, bahan ini dioleskan ke tubuh manekin, kemudian dikeringkan.
Manekin digunakan agar menghasilkan busana yang membentuk tubuh. Setelah mengering, serat-serat bahan menjadi setipis tisu, mudah dikelupas dan harus dibiarkan dalam suhu lembab saat digunakan.
Seperti diberitakan Wired UK, tim Bioalloy telah menggunakan teknik ini untuk membuat mini dress, t-shirt, dan pakaian renang. Kini mereka tengah mengembangkan teknik ini untuk menghasilkan serat kain yang lebih kuat dan tidak mudah rusak. Kain itu nantinya akan diberi nama “Micro be”.
“Kami harap proyek ini dapat menginspirasi banyak orang untuk menciptakan teknik-teknik kreatif yang dapat bermanfaat di masa depan,” pungkas Cass.
(rere/gur)
0 komentar:
Posting Komentar