Moksow: Rusia menuduh Amerika Serikat menyabotase pesawat Sukhoi yang tengah melakukan uji coba terbang di Indonesia, dan jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Seperti dilansir dari ZeeNews, Jumat (25/5), Intelijen militer Rusia mengatakan, AS melakukan operasi penyamaran yang menyebabkan rusaknya pesawat, sehingga jatuh dan menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawatnya, dua minggu lalu.
Sumber intelijen militer Rusia Glavnoye Razvedyvatel`noye Upravleniye (GRU), menyatakan, "Kami sedang menyelidiki teori bahwa itu adalah sabotase AS."
Ia menambahkan, "kemungkinan mereka memiliki teknologi khusus untuk membuat sinyal tidak bisa diterima dari daratan. Alat milik AS itu diduga menyebabkan kerusakan pada parameter."
Pesawat Superjet Sukhoi 100 adalah pesawat penumpang baru pertama yang diresmikan oleh Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet. Sebelumnya, Rusia juga sempat menuduh AS yang menyebabkan kegagalan peluncuran satelit Rusia di luar angkasa.
Pihak Indonesia sendiri masih melakukan penyelidikan atas kecelakaan ini. Ketua Tim Penyidik KNKT, Mardjono Siswosuwarno, mengaku bahwa pihaknya telah membaca isi pembicaraan pilot setelah meneliti Cockpit Voice Recorder (CVR), sebelum pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan di lereng Gunung Salak, pada Rabu (9/5). (mla)
Source : Liputan6.com
Seperti dilansir dari ZeeNews, Jumat (25/5), Intelijen militer Rusia mengatakan, AS melakukan operasi penyamaran yang menyebabkan rusaknya pesawat, sehingga jatuh dan menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawatnya, dua minggu lalu.
Sumber intelijen militer Rusia Glavnoye Razvedyvatel`noye Upravleniye (GRU), menyatakan, "Kami sedang menyelidiki teori bahwa itu adalah sabotase AS."
Ia menambahkan, "kemungkinan mereka memiliki teknologi khusus untuk membuat sinyal tidak bisa diterima dari daratan. Alat milik AS itu diduga menyebabkan kerusakan pada parameter."
Pesawat Superjet Sukhoi 100 adalah pesawat penumpang baru pertama yang diresmikan oleh Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet. Sebelumnya, Rusia juga sempat menuduh AS yang menyebabkan kegagalan peluncuran satelit Rusia di luar angkasa.
Pihak Indonesia sendiri masih melakukan penyelidikan atas kecelakaan ini. Ketua Tim Penyidik KNKT, Mardjono Siswosuwarno, mengaku bahwa pihaknya telah membaca isi pembicaraan pilot setelah meneliti Cockpit Voice Recorder (CVR), sebelum pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan di lereng Gunung Salak, pada Rabu (9/5). (mla)
Source : Liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar