Kehidupan kemungkinan tak hanya ada di Bumi. Belum lama ini, seorang ilmuwan Rusia mengklaim telah menemukan jejak kehidupan di Venus yang dikenal sebagai planet terpanas dalam tata surya. Klaim itu muncul setelah Leonid Ksanfomaliti, pakar dari Institut Riset Luar Angkasa Akademi Sains Rusia, meneliti secara ulang foto-foto yang diambil dari permukaan Venus.
Dengan menggunakan peranti canggih, Ksanfomaliti lalu menganalisis foto yang diambil di permukaan Venus dalam misi wahana Venera-13 pada 1982. "Dalam dokumen (foto) berusia 30 tahun itu, terlihat sesuatu benda mirip dengan kalajengking (scorpion), sebuah cakram dan ujung berwarna hitam yang bergerak-gerak," katanya. Dia lantas melaporkan hasil analisisnya dalam majalah jurnal Rusia, Solar System Research.
Senin lalu (23/1), Daily Mail memublikasikan foto-foto yang dianalisis Ksanfomaliti tersebut. Mengutip penjelasan Ksanfomaliti pada Solar System Research, harian Inggris itu menulis bahwa tiga objek yang menjadi fokus analisis menunjukkan tanda kehidupan. "Mereka muncul, berubah-ubah, dan menghilang. Bentuk morfologi tiga objek itu menunjukkan bahwa mereka hidup," ungkap Ksanfomaliti.
Klaim itu memicu reaksi dari Badan Aeronautika dan Antariksa AS (NASA). Apalagi, selama ini NASA belum pernah menemukan bukti kuat bahwa di planet yang suhu permukaannya mencapai 464 derajat Celsius itu pernah ada kehidupan. "Meski punya struktur dan ukuran yang mirip dengan bumi, Venus memiliki atmosfer tebal dan beracun serta memerangkap suhu panas seperti efek rumah kaca," terang NASA.
Berdasar teori tentang Venus itu, NASA ragu dengan klaim Ksanfomaliti. Kendati demikian, layaknya ilmuwan luar angkasa lain, pakar NASA tak menutup kemungkinan bahwa memang pernah ada kehidupan di Venus. "Sejauh ini kami memusatkan riset pada ada tidaknya lautan atau jejak kehidupan di sana sebelum Venus dikuasai gas rumah kaca seperti sekarang," tutur lembaga tersebut.
Selain itu, menyusul misi Rusia ke Venus pada 1982, NASA beberapa kali mengirimkan misi penelitian sama ke planet tersebut. Dalam menjalankan misinya, pakar NASA juga selalu memotret Venus. Hasilnya, tidak ada satu foto atau rekaman dokumen yang menunjukkan ada kehidupan di planet itu. Padahal, alat yang digunakan NASA jauh lebih canggih daripada yang dipakai Venera-13 saat itu.
Pada 2004, ilmuwan Andrew Ingersoll dari Caltech pernah menyebut adanya kemungkinan kehidupan di luar bumi. "Teori yang ada saat ini mendukung kemungkinan bahwa Venus dan bumi mengalami proses kelahiran secara bersama. Bisa saja, saat itu terdapat sangat banyak air di Venus dan mungkin pula Bumi mengandung banyak gas karbondioksida," ujarnya dalam laporan yang diterbitkan Astrobiology. (dailymail/hep/dwi)
0 komentar:
Posting Komentar