Jumat, 29 Juli 2011

Punya musuh? Itu penting!!

Apakah kita pernah mendengar atau membaca kalimat, ‘menemukan satu orang kawan lebih sulit dibandingkan menemukan seribu orang musuh’ ? Atau mungkin kita pernah menjumpai kalimat, ‘kita tidak mungkin memiliki jutaan kawan tanpa memiliki satu orang musuh’ ? Ya, memang dalam kehidupan yang kita jalani ini, kita akan sangat mungkin memiliki musuh maupun orang-orang yang tidak suka terhadap kita. Hal tersebut sangat mungkin terjadi, sebab memang tidak setiap orang itu cocok atau memiliki cara berpikir yang sama. Tulisan kali ini juga tentang musuh, tetapi musuh yang akan saya bahas disini adalah musuh dalam arti yang positif.
Musuh, saya yakin setiap orang tidak ingin memilikinya. Setiap orang ingin mencari sahabat dan kawan sebanyak mungkin, bukannya mencari musuh atau lawan. Namun, kali ini saya memiliki pendapat yang sedikit berbeda yaitu memiliki ‘musuh’ itu penting. ‘Musuh’ yang saya maksud disini bukanlah musuh dalam arti yang negatif, melainkan musuh dalam arti yang positif. ‘Musuh’ yang saya dimaksud disini adalah pesaing kita atau orang-orang disekitar kita yang merupakan ‘musuh’ kita, tetapi sekaligus berfungsi sebagai orang terbaik bagi kita, sebab dia dapat menjadi motivator kita untuk terus menjadi lebih baik dan lebih baik setiap harinya.
Pentingnya memiliki ‘musuh’ itu saya sadari setelah saya melakukan analisa terhadap kehidupan saya sendiri. Setelah saya pelajari, baik dari kehidupan saya sendiri maupun dari kehidupan beberapa orang yang kisahnya telah saya baca melalui tulisan bebas maupun melalui buku, saya menemukan bahwa ada kecenderungan bahwa setiap orang itu membutuhkan pesaing atau ‘musuh-musuh’ dalam arti yang positif untuk membuat semangat di dalam dirinya menggebu-gebu. Kita sadari atau tidak, salah satu ciri sebagian besar orang adalah ingin menjadi yang terbaik, menjadi yang nomor satu, lebih hebat dibanding orang lain, lebih sukses, lebih kaya, atau lebih-lebih yang lain. Ya, hampir semua dari kita selalu ingin menjadi lebih dari orang lain. Orang-orang lain yang ingin kita lebihi itu sebenarnya adalah ‘musuh’ kita, namun mereka bukanlah ‘musuh’ yang jahat atau ‘musuh’ dalam arti negatif. Mereka adalah ‘musuh-musuh’ positif kita dan justru kita harus berterima kasih kepada mereka karena sebenarnya merekalah yang telah membantu ‘membangkitkan’ kembali gairah serta semangat di dalam diri kita untuk selalu berupaya untuk menjadi yang terbaik setiap harinya. Kita layak berterima kasih kepada ‘musuh-musuh’ positif kita tersebut.
Jadi, punya ‘musuh’ yang positif itu penting, penting untuk membantu kita memacu semangat serta gairah di dalam diri kita untuk terus belajar serta berupaya untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Punya 'musuh' yang positif itu baik, namun ada baiknya kita tetap dapat termotivasi serta bergairah untuk selalu menghasilkan atau menjadi lebih baik setiap harinya tanpa memiliki ‘musuh-musuh’ tersebut, namun jika kita belum bisa seperti itu maka memiliki ‘musuh’ juga tidak apa-apa. Sekian ulasan saya dan saya tunggu komentar atau pendapat dari kalian yang membaca tulisan ini.

Kamis, 21 Juli 2011

Tentang Goldar (Lucu2an tpi banyak yg bilang bener)

SIFAT SECARA UMUM


A terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas (karena perfeksionis) yang kadang bikin orang mudah sebel, kecenderungan politik: "destra"
B nyantai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup, kecenderungan politik: "sinistra"
O berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yang detil, kecenderungan politik: "centro"
AB unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda, kecenderungan politik : “tak tentu”


BERDASARKAN URUTAN


Yang paling gampang ngaret soal waktu
1 B (karena nyantai terus)
2 O (karena flamboyan)
3 AB (karena gampang ganti program)
4 A (karena gagal dalam disiplin)


Yang paling susah mentolerir kesalahan org :
1 A (karena perfeksionis dan narsismenya terlalu besar)
2 B (karena easy going tapi juga easy judging)
3 AB (karena asal beda)
4 O (easy judging tapi juga easy pardoning)


Yang paling bisa dipercaya :
1 A (karena konsisten dan taat hukum)
2 O (demi menjaga balance)
3 B (demi menjaga kenikmatan hidup)
4 AB (mudah ganti frame of reference)


Yang paling disukai untuk jadi teman :
1 O (orangnya sportif)
2 A (selalu on time dan persis)
3 AB (kreatif)
4 B (tergantung mood)


Kebalikannya, teman yang paling disebelin/tidak disukai:
1 B (egois, easy come easy go, maunya sendiri)
2 AB (double standard)
3 A (terlalu taat dan scrupulous)
4 O (sulit mengalah)


MENYANGKUT OTAK DAN KEMAMPUAN
Yang paling mudah kesasar/tersesat
1 B
2 A
3 O
4 AB


Yang paling banyak meraih medali di olimpiade olah raga:
1 O (jago olah raga)
2 A (persis dan matematis)
3 B (tak terpengaruh pressure dari sekitar. Hampir seluruh atlet judo, renang dan gulat jepang bergoldar B)
4 AB (alergi pada setiap jenis olah raga)


Yang paling banyak jadi direktur dan pemimpin
1 O (karena berjiwa leadership dan problem-solver)
2 A (karena berpribadi "minute" dan teliti)
3 B (karena sensitif dan mudah ambil keputusan)
4 AB (karena kreatif dan suka ambil resiko)


Yang jadi PM jepang rata2 bergolongan darah
1 O (berjiwa pemimpin)


Mahasiswa Tokyo Universita pada umumnya bergol darah : B


Yang paling gampang nabung :
1 A (suka menghitung bunga bank)
2 O (suka melihat prospek)
3 AB (menabung karena punya proyek)
4 B (baru menabung kalau punya uang banyak)


Yang paling kuat ingatannya
1 O
2 AB
3 A
4 B


Yang paling cocok jadi MC :
1 A (kaya planner berjalan)


MENYANGKUT KESEHATAN
Yang paling panjang umur :
1 O (gak gampang stress, antibodynya paling joss!)
2 A (hidup teratur)
3 B (mudah cari kompensasi stress)
4 AB (amburadul)


Yang paling gampang gendut
1 O (nafsu makan besar, makannya cepet lagi)
2 B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan enak)
3 A (hanya makan apa yang ada di piring, terpengaruh program diet)
4 AB (Makan tergantung mood, mudah kena anoressia)


Paling gampang digigit nyamuk :
O (darahnya manis)


Yang paling gampang flu/demam/batuk/ pilek
1 A (lemah terhadap virus dan pernyakit menular)
2 AB (lemah thd hyangiene)
3 O (makan apa saja enak atau nggak enak)
4 B (makan, tidur nggak teratur)


Apa yang dibuat pada acara makan2 di sebuah pesta :
O (banyak ngambil protein hewani, pokoknya daging2an)
A (ngambil yang berimbang. 4 sehat 5 sempurna)
B (suka ambil makanan yang banyak kandungan airnya spt soup, soto, bakso dsB)
AB (hobby mencicipi semua masakan, "aji mumpung")


Yang paling cepat botak :
1 O
2 B
3 A
4 AB


Yang tidurnya paling nyenyak dan susah dibangunin :
1 B (tetap mendengkur meski ada Tsunami)
2 AB (jika lagi mood, sleeping is everything)
3 A (tidur harus 8 jam sehari, sesuai hukum)
4 O (baru tidur kalau benar2 capek dan membutuhkan)


Yang paling cepet tertidur
1 B (paling mudah ngantuk, bahkan sambil berdiripun bisa tertidur)
2 O (Kalau lagi capek dan gak ada kerjaan mudah ken ngantuk)
3 AB (tergantung kehendak)
4 A (tergantung aturan dan orario)


Penyakit yang mudah menyerang :
A (stress, majenun/linglung)
B (lemah terhadap virus influenza, paru-paru)
O (gangguan pencernaan dan mudah kena sakit perut)
AB (kanker dan serangan jantung, mudah kaget)


Apa yang perlu dianjurkan agar tetap sehat :
A (karena terlalu perfeksionis maka nyantailah sekali-kali, gak usah terlalu tegang dan serius)
B (karena terlalu susah berkonsentrasi, sekali-kali perlu serius sedikit, meditasi, main catur)
O (karena daya konsentrasi tinggi, maka perlu juga mengobrol santai, jalan-jalan)
AB (karena gampang capek, maka perlu cari kegiatan yang menyenangkan dan bikin lega).


Yang paling sering kecelakaan lalu lintas (berdasarkan data kepolisian)
1 A
2 B
3 O
4 AB

Selasa, 19 Juli 2011

Harga sebuah keajaiban :)

Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Georgi… tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik, “Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang.”

Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat…tiga kali. Nilainya harus benar- benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian… tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal. Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!

“Apa yang kamu perlukan?” tanya apoteker tersebut dengan suara marah. “Saya sedang berbicara dengan saudara saya.”
“Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya,” Sally menjawab dengan nada yang sama. “Dia sakit…dan saya ingin membeli keajaiban.”
“Apa yang kamu katakan?,” tanya sang apoteker.
“Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang… jadi berapa harga keajaiban itu ?”
“Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu.”
“Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya.”

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, “Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?” “Saya tidak tahu,” jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. “Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya… tapi saya juga mempunyai uang.” “Berapa uang yang kamu punya ?” tanya pria itu lagi. “Satu dollar dan sebelas sen,” jawab Sally dengan bangga. “dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini.”

“Wah, kebetulan sekali,” kata pria itu sambil tersenyum. “Satu dollar dan sebelas sen… harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu”. Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata : “Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu.”

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal….
Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.
Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. “Operasi itu,” bisik ibunya, “adalah seperti keajaiban.

Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya”.
Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut…satu dollar dan sebelas sen… ditambah dengan keyakinan.

Kamis, 14 Juli 2011

Lonceng yang tak berdentang... :')

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering meratapi nasibnya memikirkan anaknya yang mempunyai tabiat sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mabuk, dan melakukan tindakan-tindakan negatif lainnya. Ia selalu berdoa memohon, “Tuhan, tolong sadarkan anak yang kusayangi ini, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati.” Tetapi, si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya.

Suatu hari, dia dibawa ke hadapan raja untuk diadili setelah tertangkap lagi saat mencuri dan melakukan kekerasan di rumah penduduk desa. Perbuatan jahat yang telah dilakukan berkali-kali, membawanya dijatuhi hukuman pancung. Berita pun beredar ke seluruh desa bahwa hukuman akan dilakukan esok hari, tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu membuat si ibu menangis sedih. Doa pengampunan terus dikumandangkannya sambil dengan langkah tertatih dia mendatangi raja untuk memohon anaknya jangan dihukum mati. Tapi keputusan tidak bisa dirubah! Dengan hati hancur, ibu tua kembali ke rumah. Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat telah berkumpul di lapangan pancung. Sang algojo tampak bersiap dan si anak pun pasrah menyesali nasib dan menangis saat terbayang wajah ibunya yang sudah tua.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Namun setelah lewat lima menit dari pukul 06.00, lonceng belum berdentang. Suasana pun mulai berisik. Petugas lonceng pun kebingungan karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada. Saat mereka semua sedang bingung, tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Seluruh hadirin berdebar-debar menanti, apa gerangan yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala berlumuran darah. Dia memeluk bandul dan menggantikannya dengan tubuh yang membentur di dinding lonceng.

Sang ibu mengorbankan diri untuk anaknya. Malam harinya dia bersusah payah memanjat dan mengikatkan diri ke bandul di dalam lonceng, agar lonceng tidak pernah berdentang demi menghindari hukuman pancung anaknya. Semua orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung menyaksikan tubuh ibunya terbujur bersimbah darah. Penyesalan selalu datang terlambat!

Rabu, 13 Juli 2011

Just 4 you... (Cerita kasih sayang)

Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran, Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl, menggantungkannya di dalam kamar Girl. Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya. 
Waktu itu... 
Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua... Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy. Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis... ke Paris...Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu... 

Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy, 
kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. 
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya. 
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. 
Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan 
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!! 


Setelah Girl pergi ke Perancis, 
Boy bekerja keras... 


dia pernah menjual koran... 
menjadi karyawan sementara... 
bisnis kecil... 
setiap pekerjaan kerjakan dengan sangat baik dan tekun. 
Sudah lewat beberapa tahun... 
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya, 
akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. 
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, 
dia masih tidak dapat melupakannya. 


Pada suatu hari... waktu hujan, 
Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. 
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl.... 
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, 
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri, 
ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, 
dia sekarang adalah seorang Boss. 
Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang-tua tersebut. 
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai payung, 
tetapi badan mereka tetap basah karena hujan. 


Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, 
Boy tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. 
Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya. 
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy. 


Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup, 
Orang-tua Girl memberitahu Boy, 
Girl tidak pergi ke Paris, 
Girl terserang kanker, 
Girl pergi ke surga. 
Girl ingin Boy menjadi orang, 
mempunyai keluarga yang harmonis, 
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu. 
Girl bilang dia sangat mengerti Boy, 
dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil. 
Girl mengatakan... 
kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya 
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi. 
Boy langsung berlutut, 
berlutut di depan makam Girl, 
menangis dengan begitu sedihnya. 
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti, 
membasahi sekujur tubuh Boy. 
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, 
Mengingat semua itu, 
hatinya mulai meneteskan darah... 
Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman, 
mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka. 
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut. 


"Hatiku tidak pernah menyesal, 
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas, 
1000 ketulusan hatiku, 
beterbangan di dalam angin 
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit... 
melewati sungai perak, 
apakah aku bisa bertemu denganmu? 
Tidak takut berapapun jauhnya, 
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu. 


Masa lalu seperti asap... 
hilang dan tak kan kembali. 
menambah kerinduan di hatiku... 
Bagaimanapun dicari, 
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."

Selasa, 12 Juli 2011

Waktu

Gratis tapi sangat berharga.
Kita tidak dapat akan dapat memiliki, tapi dapat memanfaatkannya.
Kita tidak dapat menyimpan, tapi dapat menghabiskannya.
Waktu tak bisa membuat kita kaya, namun dengan memanfaatkannya kita bisa menjadi kaya.
Sekali kita kehilangan, maka tidak akan bisa mendapatkannya kembali... Karena itu, pakailah dengan bijak :)

Senin, 11 Juli 2011

Jawablah pertanyaan ini, maka kuyakin akan ada yang berubah setelah ini.... :)

1. Apa yang saya inginkan?
2. Untuk hal-hal apa saja saya berterima kasih?
3. Apakah yang hilang dalam hidup saya?
4. Apakah saya melihat hal-hal baru di dunia ini setiap hari?
5. Apakah saya menyediakan sedikit waktu untuk mendengarkan orang lain?
6. Apakah saya cukup bersenang-senang?
7. Bagaimana saya menjadikan hidup ini lebih ceria?
8. Apa yang saya inginkan lebih dalam hidup?
9. Apa yang tidak terlalu saya inginkan dalam hidup?
10. Apakah saya selalu mencari peluang-peluang?
11. Apakah saya menangkap peluang-peluang yang ada?
12. Apakah saya mempunyai pikiran yang terbuka?
13. Apakah saya cukup fleksibel?
14. Apakah saya cepat menghakimi orang lain?
15. Apakah saya selalu memperhitungkan resiko?
16. Apakah saya tulus memuji orang lain?
17. Apakah saya menghargai apa yang orang lain lakukan untuk saya?
18. Ke tempat mana sajakah saya ingin pergi?
19. Siapa sajakah orang yang ingin saya jumpai?
20. Petualangan apa sajakah yang ingin saya ikuti?
21. Apakah saya peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang saya?
22. Apakah saya cepat tersinggung?
23. Apakah yang membuat saya bahagia?
24. Adakah hal yang saya tunda?
25. Apakah saya selalu memikirkan diri sendiri?
26. Apakah saya suka menyimpan dendam?
27. Apakah saya selalu mengingat-ngingat masa lalu?
28. Apakah saya membiarkan pikiran negatif orang lain mempengaruhi saya?
29. Apakah saya bisa memaafkan diri sendiri?
30. Apakah saya cukup sering tersenyum?
31. Apakah saya cukup sering tertawa?
32. Apakah saya mengelilingi diri saya dengan orang-orang positif?
33. Apakah saya orang yang positif?
34. Apakah saya menyediakan cukup waktu untuk merawat diri?
35. Apakah ambisi rahasia saya?
36. Apakah yang ingin orang-orang ingat tentang saya di akhir hidup nanti?
37. Apakah arti sukses untuk saya?
38. Bagaimana saya dapat memberi arti bagi hidup orang lain?
39. Bagaimana saya dapat melayani sesama?
40. Hal apakah yang dapat saya lakukan lebih baik dibandingkan orang lain?
41. Apakah 3 kekuatan terbesar saya?
42. Apakah saya bergerak menuju ke pencapaian mimpi-mimpi saya?
43. Apakah saya menceritakan pada orang lain apa yang sungguh-sungguh saya inginkan dalam hidup?
44. Seperti apakah rupa hari yang indah menurut saya?
45. Ingin seperti apakah anda 1 tahun lagi? 5 tahun lagi? 10 tahun lagi? 20 tahun lagi?
46. Seperti apakah bentuk lingkungan untuk hidup yang baik menurut saya?
47. Apakah yang ingin saya perbuat jika saya tidak mempunyai rasa takut?
48. Apakah yang ingin saya perbuat jika uang bukanlah hal yang penting?
49. Alasan-alasan apa sajakah yang sering saya ucapkan?
50. Apakah saya menikmati apa yang saya lakukan sehari-hari?
51. Apakah saya berada di jalan yang benar?
52. Apakah saya meyayangi diri sendiri?
53. Apakah saya baik pada orang lain?
54. Apakah saya mengambil sesuatu tanpa imbalan?
55. Apakah saya sedang melakukan hal yang paling penting saat ini?
56. Apakah ada hal-hal dalam hidup yang perlu saya beri perhatian lebih?
57. Apakah saya sudah menggunakan waktu saya dengan sebaik-baiknya?
58. Apakah yang bisa saya lakukan saat ini yang dapat membuat perbedaan terbesar dalam hidup?
59. Apakah yang sedang saya hindari?
60. Hal-hal apa sajakah yang saya bisa bertoleransi?
61. Apakah saya membuat tujuan-tujuan yang jelas dengan batas waktu pencapaiannya?
62. Apakah saya memegang janji-janji yang telah saya buat pada diri sendiri?
63. Apakah saya memegang janji-janji yang telah saya buat pada orang lain?
64. Jika saya ingin kehidupan saya sempurna, apakah yang harus saya rubah?
65. Apakah yang sedang saya cari sungguh-sungguh saat ini?
66. Bagaimana saya membuat hidup saya lebih sederhana?
67. Kegiatan apa saja yang saya lakukan tetapi saya tidak menikmatinya? Apakah kegiatan tersebut sungguh-sungguh harus dilakukan? Dapatkan saya mendelegasikannya atau membayar orang lain untuk melakukan itu?
68. Apakah saya melihat diri saya sebagai seorang yang cukup kreatif?
69. Apakah saya membiarkan diri saya untuk menjadi orang yang kreatif?
70. Dapatkah saya menjadi seseorang yang spontan?
71. Apakah saya terlalu kritis pada diri sendiri?
72. Apakah saya terlalu kritis pada orang lain?
73. Apakah saya dapat melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda?
74. Hal-hal apa sajakah yang telah saya selesaikan?
75. Hal-hal apa sajakah yang menjadi sumber stress dalam hidup?
76. Bagaimana saya dapat mengurangi stress dalam hidup?
77. Kemana sajakah uang saya dipergunakan?
78. Bisakah saya mengelola keuangan saya?
79. Punyakah saya rencana keuangan untuk masa depan?
80. Untuk apa sajakah waktu saya dipergunakan?
81. Sudahkah saya membuat sistim pengelolaan waktu yang efisien?
82. Apakah 3 prioritas terbesar saya dalam hidup?
83. Siapakah orang terpenting dalam hidup saya?
84. Siapakah yang mencintai saya?
85. Siapakah yang peduli kepada saya?
86. Untuk siapakah anda bekerja keras?
87. Apakah tempat tinggal dan lingkungan kerja saya telah diatur sedemikian rupa sehingga memberi kenyamanan pada saya?
88. Apakah saya mempunyai pola hidup yang sehat?
89. Apakah saya sering terbawa emosi?
90. Apakah saya dapat melupakan kesalahan-kesalahan yang telah saya buat di masa lalu?
91. Apakah saya mengijinkan diri saya untuk melakukan kegagalan?
92. Apakah saya mempelajari kegagalan-kegagalan saya?
93. Apakah saya cepat menanggapi ketika sesuatu berjalan tidak semestinya?
94. Apakah keyakinan-keyakinan saya telah bekerja dengan baik?
95. Apakah saya melonggarkan aturan-aturan yang telah saya buat untuk diri sendiri dan orang lain?
96. Apakah impian masa kecil saya yang terlupakan?
97. Siapa sajakah idola/tokoh yang saya tiru?
98. Apakah saya asli? Apakah saya menjadi diri saya sendiri atau sedang mencoba menjadi seseorang yang lain?
99. Bagaimana jika …?
100. Mengapa tidak …?
101. Bagaimana saya dapat …?


NB : Buat yang titik - titik, silakan diisi menurut pertanyaan yang sesuai dengan diri sendiri...

Minggu, 10 Juli 2011

Tuhan Itu Baik

Kadang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan. "Apa yang telah aku lakukan sampai aku harus mengalami ini semua?" atau "kenapa Tuhan membiarkn ini semua terjadi padaku?"
HERE IS A WONDERFUL EXPLANATION....
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendaapatkan nilai jelek dalam rapor, putus dengan pacarnya, dan sahabat baiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "tentu saja, I LOVE YOUR CAKE." "nih, cicipi mentega ini, "kata ibunya menawarkan. "Yaiks," ujar anaknya.
"Bagaimna dengan telur mentah?". "YOU'RE KIDDING ME, MOM." "mau coba tepung terigu atau baking soda?" "Mom, semua itu menjijikan." lalu ibunya menjawab, "ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu persatu. Tapi jika dicampur menjadi satu melalui suatu proses yang benar, akan menjadi kue yg enak
Tuhan bekerja dengan cara yang sama. seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tau jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu persatu sesuai dengan rancangannya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mngirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkannya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam dihati kita.......

Sabtu, 09 Juli 2011

Yang tak dapat diucapkan papa... :)

Bagi seorang yang sudah dewasa or yang mau beranjak dewasa n terutama yang jauh dari orang tua.. pasti akan merasa kangen dengan mamanya.. Bagaimana dengan Papa????
Mungkin mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari...

Tapi tahukan kamu????......

Jika ternyata Papalah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu???

Saat kecil, mamalah yang lebih sering mendongeng..Tapi tahukah kamu bahwa sepulang papa bekerja selalu menanyakan apa yang kamu lakukan seharian..

Saat kamu batuk/pilek, Papa kadang membentak "sudah dibilang!! jangan minum es." Tapi tahukan kamu bahwa papa khawatir???

Ketika kamu remaja, kamu menuntut untuk dapat izin keluar malam. Papa dengan tegas berkata "tidak boleh".. Sadarkah kamu bahwa Papa hanya ingin menjagamu.. Karena bagi papa, kamu adalah sesuatu yang Sangat Berharga...

Saat kamu bisa lebih dipercaya.. Papapun melonggarkan peraturannya.. Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.. Maka yang dilakukan Papa adalah menunggu di ruang tamu dengan sangat khawatir...

Ketika kamu dewasa dan harus kuliah di kota lain...
Papa harus melepasmu.. Tahukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu?? Dan papa sangat ingin menangis..

Disaaat kamu memerlukan ini - itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi tapi tanpa menolak beliau memenuhinya...

Saat kamu diwisuda Papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu.. Papa akan tersenyum dan bangga. Sampai ketika teman pasanganmu datang untuk meminta izin mengambilmu dari papa.

Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi izin. Dan akhirnya...
Saat papa melihatmu duduk dipelaminan bersama seseorang yang dianggapnya pantas, papapun tersenyum bahagia... Apa kamu tahu bahwa papa sempat menangis?? Papa menangis karena papa sangat bahagia..
Dan iapun berdoa "Ya Allah, tugasku telah selesai dengan baik." Bahagiakan anak kecilku yang manis bersama pasangannya"..

Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk dengan rambut yang memutih dan badan yang tak kuat lagi untuk menjagamu...

Ternyata selama ini kita salah menganggap kerasnya didikan orang tua.. karena beliaulah yang paling tau diri kita... Dan sebagai anak kita adalah amanat untuk orang tua kita yang tetap akan dipertanggungjawabkan beliau kepada Allah SWT

Kasih sayang Seorang Ibu :')

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.


Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.


Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.


Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.


Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.


Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak."NGGAK MAU!!"


Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.


Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.


Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.


Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.


Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.


Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu sampai dia di keluar rumah.


Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.


Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.


Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.


Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.


Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.


Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.


Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.


Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"


Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."


Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.


Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.


Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh,"Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"


Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.


Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"


Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."


Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.


Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu Godam. :')

Jumat, 08 Juli 2011

Cerita inspiratif: Kertas polos yang berharga

Lembaran kertas putih merasa tak nyaman ketika baru saja keluar dari pabrik. Ia merasa bingung dengan kenyataan dirinya. Tidak ada garis, tulisan, atau warna apa pun kecuali putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain.
“Kok aku beda?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain. “Beda?” sergah salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan garis-garis teratur. Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya lagi bahkan ada yang tertulis dengan huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos bersemangat. “Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang hinggap!” tambah si buku polos menggugat.

“Jadi, kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak adil!” sergah si buku polos begitu spontan.

Semua terdiam. Semua jenis buku tulis mulai ambil jarak dengan buku polos. Mereka khawatir kalau ketidakpuasan bukan sekadar gugatan, tapi berubah jadi tindakan. Hingga...

Seorang anak manusia mengambil buku polos dengan tangan kecilnya. Lembaran buku tak bergaris dan berwarna itu pun dipandangi sang anak begitu tajam. Entah apa yang dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia sudah berubah menjadi halaman penuh warna. Ada goresan merah, hijau, biru, kuning, dan berbagai perpaduan warna lain.

Ketika buku itu ditinggalkan sang anak, beberapa buku lain datang menghampiri. Semua terperanjat. Karena lembaran yang semula polos, kini berubah menjadi bentuk lukisan penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum.

Saat itulah, sang buku polos sadar. Selama ini, ia salah. Kepolosannya tanpa garis bukan bentuk penghinaan terhadap dirinya. Bukan juga ketidakadilan. Tapi, karena ia akan menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya.

###

Ibarat kertas polos, terkadang kita protes tentang keadaan kita saat ini kenapa tidak seindah orang lain, orang lain bisa cantik/ tampan, bisa kaya/ berhasil, kenapa kita tidak??? Padahal sejak semula kita diciptakan untuk sebuah rencana, tiada terkecuali... hanya saja kita cenderung kurang sabar untuk menunggu waktu/ mengalami proses pembentukan kita, semua orang perlu mengalami proses untuk menjadi indah, seperti kertas polos tersebut...

Oleh karena itu, pada saat-saat ini... syukurilah semua keadaan yang kalian terima pada masa-masa ini, apapun itu- baik dan buruk, percayalah bahwa Ia akan membentuk kita indah pada waktuNya...
Sumber : http://www.facebook.com/topic.php?uid=399705530713&topic=13301

Selasa, 05 Juli 2011

Cerita Inspiratif - "Segenggam Serbuk Pahit"

Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.

Pak tua bijak hanya mendengarkan dengan seksama, lalu dia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.

"Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya", ujar pak tua
"Pahit, pahit sekali", jawab pemuda itu sambil meludah ke samping

Pak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga.
Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yang tenang itu.
Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya.

"Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah."
Saat si pemuda mereguk air itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya,

"Bagaimana rasanya ?"
"Segar", sahut si pemuda.
"Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?" tanya pak tua
"Tidak", sahut pemuda itu

Pak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata:

"Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yang kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki, tergantung dari luas tidaknya hati/perasaan kita.

Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan, maka LAPANGKANLAH DADAMU menerima semuanya itu, LUASKANLAH HATIMU untuk menampung setiap kepahitan itu".

Pak tua itu lalu kembali menasehatkan:

"Hatimu adalah wadah itu;
Perasaanmu adalah tempat itu;
Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.

Jangan jadikan hatimu seperti gelas;
Buatlah hatimu laksana telaga yang mampu menampung setiap kepahitan itu;
Sehingga kepahitan itu menjadi tidak terasa dan tidak mempengaruhi kesegaran dan kedamaian hatimu".

Anak muda, belajarlah menerima kenyataan;
Berlatihlah menerima kenyataan;
Berlatihlah untuk ikhlas serta mensyukuri setiap kenyataan.
Karena itulah yang terbaik bagimu.
Dan latihan itu akan semakin memperluas daya tampung hatimu.

Kalau kamu mau dan berusaha melatihnya terus-menerus, maka hatimu akan benar-benar seluas telaga.
Dan kamu tidak pernah merasakah kepahitan lagi, apa pun keadaan dan masalahmu, hatimu akan tetap segar, damai, dan bahagia".
Sumber: http://www.facebook.com/topic.php?uid=399705530713&topic=12489

Template by:

Free Blog Templates